PENDAHULUAN
Di tahun 2006, Henry Jenkins mendefinisikan konvergensi media sebagai aliran konten di beberapa platform media, kerjasama industri dengan media dan kegiatan migrasi media. Fenomena ini terjadi akibat kemunculan teknologi digital dan media baru.
Kedua hal ini memungkinkan masyarakat untuk mendapatkan informasi di beberapa platform sekaligus. Henry Jenkins juga menjelaskan bahwa konvergensi media juga berarti kemampuan media untuk mengirimkan berbagai bentuk konten kepada masyarakat.
Contohnya, sebuah PC ataupun laptop kini sudah mampu digunakan untuk mendapatkan informasi berita, menonton film, berkirim email, komunikasi suara dan lainnya. Ini adalah contoh bagaimana satu media dapat digunakan untuk berbagai macam aktivitas termasuk menjalankan berbagai macam konten informasi. Jenkins mengatakan bahwa konvergensi media akan terlalu terjadi seiring dengan perubahan teknologi dan gaya hidup manusia.
Dengan alasan tersebut, Warta Lensa Indonesia lahir ditengah-tengah masyarakat Lampung yang sangat dinamis dan membutuhkan arus informasi terpercaya, akurat dan cepat. Tidak hanya dapat menetukan jenis berita yang diinginkan, Warta Lensa Indonesia merupakan situs pemberitaan yang berbasiskan video streaming dengan durasi 1 sampai dengan 2 menit. Dengan demikian data, informasi serta suasana pemberitaan dapat diterima oleh masyarakat Lampung tanpa bias dan menimbulkan hoax.
Kehadiran media online Warta Lensa Indonesia, bukan hanya akan menguatkan ketahanan budaya masyarakat Lampung tetapi juga menumbuh-kembangkan semangat multikultur di tingkat daerah yang juga semakin mewarnai kebudayaan Nusantara, diliputi dengan nuansa masyarakat yang hetrogen, semakin menambah khasanah budaya dan kehidupan bersosiologi kemasyarakatan.
Melalui semangat kebersamaan itulah Warta Lensa Indonesia hadir dengan semangat untuk menjadi media pencerahan bagi masyarakat provinsi Lampung, dengan harapan menjadi stimulan pertumbuhan perekonomian dan perkembangan demokrasi melalui media online.