
WARTALENSAINDONESIA, Bandar Lampung — Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Kota Bandar Lampung mencatat terjadi 51 kasus kebakaran sejak awal tahun hingga 14 April 2025.
Kabid Pemadaman Damkarmat Bandar Lampung, Irman Saputra mengatakan, kebakaran paling banyak terjadi pada bangunan tempat tinggal.
“Dari total kejadian, yang paling banyak adalah kebakaran pada bangunan tempat tinggal, yakni sebanyak 16 kasus. Sisanya tersebar pada objek lain seperti gerobak, tiang listrik, hingga tumpukan sampah,” katanya, pada Senin (14/4/2025).
1. Maret tertinggi
Irman menyatakan, puncak kejadian kebakaran terjadi Maret, dengan total 16 kejadian. Dari jumlah tersebut, mayoritas kembali didominasi oleh kebakaran rumah warga.
“Kita berharap angka ini bisa terus ditekan. Karena banyak dari kasus-kasus ini sebenarnya bisa dicegah,” ujarnya.
2. Korsleting listrik jadi penyebab utama
Menurut Irman, sebagian besar kebakaran disebabkan oleh korsleting listrik, baik di rumah warga, bangunan umum, industri, bahkan kendaraan.
“Kesadaran masyarakat terhadap kondisi instalasi listrik masih minim. Padahal kabel yang sudah tidak layak bisa menjadi sumber kebakaran,” jelasnya.
3. Himbauan kepada masyarakat
Irman mengimbau pentingnya pengecekan instalasi listrik secara berkala untuk mencegah terjadinya kebakaran akibat korsleting.
“Kami selalu mengingatkan masyarakat, termasuk korban kebakaran, untuk rutin memeriksa instalasi listrik di rumah. Panggil teknisi yang ahli, jangan tunggu sampai terjadi korsleting,” imbaunya.
Selain itu, ia juga mengingatkan risiko kebakaran dari kendaraan tua baik adanya korsleting listrik maupun kebocoran dari selang gas.
“Untuk kendaraan yang usianya sudah cukup tua, sebaiknya diperiksa ke bengkel secara berkala. Sementara untuk kebakaran akibat kebocoran selang gas, masyarakat diimbau tidak panik, karena bisa ditanggulangi dengan handuk basah, sesuai teknik yang kini banyak dibagikan melalui media sosial,” tambahnya.